Sidang Tilang di Pengadilan Negeri Jakarta Barat

Assalamu’alaikum wr.wb.

Setelah tinggal di Jakarta 37 tahun, dan setelah pegang SIM selama 10 tahun, akhirnya untuk pertama kalinya kena tilang juga. Namanya juga salah, ya terima aja ditilang, daripada nyogok pak polisi, jadi sama-sama dosa. Biarin deh untuk pengalaman.

Kejadiannya tanggal 5 juli, dipanggil sidang hari Jumat, tanggal 15 juli. Sebelumnya googling dulu tentang prosedur sidang. Cukup membantu untuk menyiapkan rencana. Beberapa hal penting yang saya dapati di berbagai blog dan forum tentang sidang tilang:

  1.  Di mana pun sidangnya, parkir pasti sangat penuh, karena jadwal sidang tilang seminggu cuma sekali. Jadi jangan bawa mobil, susah parkirnya.
  2. Datang pagi-pagi. Walaupun ditulis sidang jam 9, tapi ngantrinya dari jam 7 udah panjang, karena banyak orang mau ke kantor setelah dari sidang. Juga untuk menghindari break makan siang, nanti jadi makin lama.
  3. Hindari calo. Dari mulai datang sampai parkir pasti dikerubutin calo. Jangan sekali-kali perlihatkan surat tilang ke calo, nanti direbut.
  4. Bawa uang recehan 500 dan 1000. Karena uang denda pasti ada embel-embelnya 500 atau 1000.

Dengan berbekal itu, tanggal 15 pagi sudah siap-siap. Mau pakai mobil tidak mungkin, naik motor tidak punya.. hehehe.. jadi terpaksa naik ojek. Ojek dari Ciputat sampai S.Parman habis 40.000 (weleh), gak apa-apa deh, ternyata memang macet banget. Naik ojek aja berangkat jam 7.00, sampai disana jam 8.10. Kebayang kalo naik mobil, bisa nyampe jam 10.00 kali.

Memang benar point diatas, sampai disana parkiran sudah penuh. Turun dari ojek langsung disamperin calo. “Nebus SIM mas? Saya bantuin mas.. biar cepat. Kalo sidang lama lho…” gitu katanya. “Paling nambah 10 ribu mas untuk saya…” kata dia. Saya tolak, dia masih menakut-nakuti katanya bakal lama sampai 3 jam.  Saya langsung saja ke loket antrian. Loketnya ada di basement dekat parkir motor. Tidak perlu cari-cari, soalnya yang antri depan loket sudah penuh, kira-kira ada 50 orang, padahal loket belum buka. Di loketnya tertulis: Sidang Tilang. Ruang Garuda Lantai I.

Belum ada 5 menit, loket dibuka. Semua surat tilang ditumpukin saja jadi satu. Mobil atau motor sama saja. Jadi antrian sebegitu banyak tidak sampai 5 menit. Semua orang (termasuk saya) berbondong-bondong masuk ke gedung lewat pintu depan. Di pintu pakai detector. Yang bawa tas disuruh buka. Lewat pintu langsung ke kiri, mentok, belok kanan. Ada 2 ruang sidang. Ambil yang sebelah kiri tertulis Ruang Garuda. Rebutan duduk di kursi. Alhamdulillah masih dapat kursi. Yang nggak dapat terpaksa berdiri, atau duduk di lantai.

Sampai disitu kira-kira jam 8.20. Nunggu-nunggu sambil ngobrol. Kebanyakan ternyata tilang motor. Tidak berapa lama, ada petugas yang siap-siapin meja. Para terdakwa yang tidak sabar mulai protes. Jawabannya sudah bisa ditebak, menunggu hakimnya.

Tepat jam 8.30, masuklah Pak hakim beserta 3 orang lain. Satu orang membawa seabreg berkas surat tilang yang masih berantakan. Pak hakim memberi salam pada para terdakwa, memberitahu secara sekilas bahwa dia akan mempercepat sidang dengan hanya menyebut jumlah denda saja. Sementara itu para pembantunya sedang memilah-milah surat tilang. Setelah terpilah cukup banyak, diberikan pada Pak hakim. Pak hakim memanggil satu orang ke depan, disuruh duduk di kursi pesakitan. “Anda terkena tilang motor, melanggar pasal sekian sekian, dengan denda 50.000 rupiah, dan biaya sidang 500 rupiah”. Lalu orangnya disuruh menuju ruang sebelah lewat pintu samping.

Nah.. yang asyiknya setelahnya. Pak hakim mengumumkan “berikutnya yang namanya dipanggil, berarti dendanya sama 50.000. jadi langsung menuju ruang sebelah.” Lalu pembantunya memanggil satu persatu, dan yang dipanggil langsung ke ruang sebelah tanpa duduk di kursi pesakitan lagi. Wah… kalau begini sih bisa cepat, pikir saya. Dan memang, cepat sekali sekitar 30 orang tilang motor dipanggil.

Setelah itu giliran tilang mobil. Seperti tadi, dipanggil satu orang dulu untuk duduk di kursi pesakitan, lalu yang lainnya tinggal dipanggil nama saja. Untung bukan saya yang dipanggil duluan.. hehehehe… Untuk mobil dendanya 70.000, biaya sidang 1000.

Setelah saya dipanggil, menuju ruang sebelah, mengantri sebentar sambil menyiapkan uang pas 71.000. Serahkan uang, langsung terima SIM. Cepat sekali ! Jadi saya keluar dari gedung pengadilan negeri jakarta barat sekitar pukul 8.50.  Seluruh proses memakan waktu tidak sampai satu jam. Lebih lama perjalanannya dong…

Jadi, kesimpulan yang saya ambil:

  1. Ikuti semua point diatas. Itu benar semua.
  2. Jangan percaya calo. Saat keluar saya dengar orang lagi nego dengan calo, dibohongin mintanya 150 ribu. Ada juga calo lagi marah-marah karena orangnya tidak mau memberi surat tilangnya.
  3. Jangan takut sidang tilang. Cepat, Tidak mahal, Tidak dosa (dibanding kalau damai di jalan).
  4. Sidang bisa diwakilkan. Kalau tidak bisa datang sendiri, suruh aja orang untuk datang ke sana.
  5. Kalau tidak datang sidang (dipanggil tetapi tidak ada), berkas langsung dikirim ke kejaksaan. Jadi harus ambil di kejaksaan. Katanya sih disana tidak pakai sidang, langsung ambil saja, cuma bayarnya agak mahal sedikit. Makanya datang pagi-pagi, daripada repot dua kali.

Ya.. begitulah pengalamannya. Mudah-mudahan berguna bagi yang mau ikut sidang tilang pertama kali.

Post a comment or leave a trackback: Trackback URL.

Komentar

  • Zeo  On Juli 23, 2011 at 9:40 am

    Ane juga baru kena tilang neh Om tadi di perempatan Slipi.
    Btw ane bingung lokasi pengadilannya di seberang Taman Anggrek atau sebelah Capitol yg setelah Hotel Menara Peninsula..?
    Thanx

  • rizal  On Juli 26, 2011 at 1:33 am

    aq tadi pagi kena tilang di perempatan slipi juga gara2 gak nyalain lampu tapi di tulisnya karena gak ada sim…kalo denda motor kasus nya sim c mati, kena berapa rupiah ya mas????

    • Widyat Nurcahyo  On Juli 26, 2011 at 5:27 am

      Wah.. saya kurang jelas juga. Kalo gak salah denda maksimal 500.000 gitu. Coba di search aja di google tentang denda tilang. Tapi paling di pengadilan cuma kena 50.000, mudah-mudahan.

  • rusmiashaf  On Desember 15, 2011 at 8:05 am

    ane besok mau sidang tilang nih pak,, terpaksa ambil cuti setengah hari dr kantor,,, makasih banyak sharing nya pak,,, semoga benar kata bapak,,, “CEPAT, TIDAK MAHAL” 😀

  • bagus  On Mei 28, 2012 at 1:39 am

    Makasi mas pencerahannya…. aq juga hbs kena tilang kmrn di perempatan grogol… disidang di PN JAKBAR tgl 8 juni…. kena pasal 287 (ditulis disurat tilangnya)… aq masuk jalur busway… kira2 dendanya masih sama 50rb ga yaa.. kalo taon 2012…

  • jal  On Oktober 5, 2012 at 2:44 am

    kejaksaannya dimana yah?

  • ryan  On November 4, 2012 at 4:48 am

    apa saja yang harus dibawa untuk ke persidangan pak? tadi kena tilang nih

  • Ikar Shecter  On Februari 9, 2013 at 2:12 am

    gan mau tanya ni gua kan kena tilang dah 2 bulan ni ga di ambil itu ambilnya di mna ya untuk pengambilan berkasnya
    denger denger kalo sidang ga datang berkas di over yaa

  • anto  On April 22, 2013 at 2:18 am

    Terima kasih atas informasinya…
    sangat bermanfaat…

  • Aji  On Juni 19, 2013 at 2:24 am

    info yang sangat membantu, sy kena tilang tgl 19 Juni 2013 krn tidak tau lampu motor saya ternyata mati. sidang 2 Juli di Tangerang ….

    thx admin

  • Wahyu Rangga  On Desember 28, 2013 at 3:53 pm

    thanks bro infonya,,,ane baru aja ditilang sidangnya tgl 17 01 2014

  • Shuchi  On Januari 16, 2014 at 7:44 am

    tmpt sidang di slipi dimn ya pak lokasinya?

Tinggalkan Balasan ke Ikar Shecter Batalkan balasan