Author Archives: Widyat Nurcahyo

“Barangsiapa yang mengenal dirinya, maka ia akan mengenal Tuhannya”

Pendidikan Nilai dalam Multiple Intelligence Pada Anak Usia Dini Sebagai Upaya Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

This study tried to solve the thorny problem of the Indonesian nation which is corruption. I try to find the root causes of corruption and relate them to the moral maturity of the perpetrators. Then provide solutions through educational value associated with the multiple intelligence in early childhood education.

Read Full Text

UTS Pemodelan Sistem Informasi – Utama 2014

Silakan download soalnya di sini : SOAL

 

UTS Manajemen Jaringan

Silakan download soalnya di sini : SOAL

 

UTS Teknik Kompilasi – Utama 2014

Silakan download soalnya di sini : SOAL

Silakan download materi pendukungnya di sini : Materi-2

UTS Interaksi Manusia dan Komputer – Utama 2014

Silakan download soalnya di sini : SOAL

Silakan lihat materi pendukungnya di sini:

MATERI PENDUKUNG – 1

MATERI PENDUKUNG – 2

MATERI PENDUKUNG – 3

 

Selamat bekerja…

UTS Komputer dan Masyarakat – Utama 2014

Silakan download soalnya di sini : SOAL

 

Selamat bekerja..

Komputerisasi dan Produktifitas

Komputerisasi telah digembar-gemborkan sebagai teknologi yang membuat pekerjaan menjadi lebih efektif, efisien, dan mampu memangkas biaya secara radikal. Jika memang demikian, mengapa banyak perusahaan yang telah menerapkan komputerisasi ternyata tidak mengalami peningkatan dalam produktifitasnya? Bahkan Amerika Serikat sebagai negara dimana milyaran komputer digunakan ternyata mengalami penurunan produktifitas negaranya? Inilah yang disebut dengan Productivity Paradox. Ada beberapa penyebab dari fenomena ini.

Baca lebih lanjut

Implikasi Teknologi Informasi Terhadap Organisasi

Informasi adalah ibarat darah bagi organisasi. Hampir tidak ada yang bisa dilakukan tanpa informasi. Karenanya, biaya penanganan dan pemrosesan informasi menjadi sangat penting. Biaya teknologi terus menurun dari waktu ke waktu, sehingga fungsi yang digunakan dalam organisasi juga semakin meningkat. Mulai dari pengolahan algoritmik data numerik menjadi manipulasi heuristik dan informasi kualitatif, kemudian digabung dengan kemampuan pengolahan gambar dan video, dan akhirnya kemampuan untuk terkoneksi secara virtual kemanapun di dunia ini. Kemampuan seperti ini mau tidak mau akan merubah perilaku organisasi.

Teknologi informasi memberikan pengaruh yang begitu kuat  karena dapat mempengaruhi baik produksi maupun koordinasi.

Baca lebih lanjut

Electronic Hive

Ilmu pengetahuan di abad 20 mempunyai satu lambang, yaitu Atom. Atom adalah metafora dari individualisme. Atom melambangkan kekuatan, pengetahuan, dan kepastian. Atom juga mengandung makna kesederhanaan.

Tetapi lambang ini sudah berlalu. Di abad ke-21, lambangnya adalah the Net. Kebalikan dari Atom, the Net tidak memiliki pusat. The Net melambangkan keseluruhan. The Net adalah tanpa awal, tanpa akhir, tanpa batas.

Di dalam kehidupan alam, the Net berbentuk seperti kawanan lebah (beehive). Kawanan itu adalah kawanan sosial, terdiri dari sangat banyak pikiran, tetapi bertindak sebagai kesatuan saat bergerak. Kawanan lebah memiliki kecerdasan yang tidak dimiliki oleh masing-masing anggotanya. Otak seekor lebah memiliki ingatan sepanjang 6 hari, tetapi kawanan lebah memiliki ingatan selama 3 bulan, 2 kali lebih lama dari umur seekor lebah.

Internet, seperti sebuah beehive, terdiri dari milyaran komputer yang berperilaku seperti sebuah organisme tunggal. Disana terjadi pembelajaran, evolusi dan kehidupan. Dan dari kawanan silikon itu lahirlah sebuah kecerdasan mandiri. Karena itu, Internet dapat kita sebut dengan electronic hive.

Seseorang yang berada dalam Internet memandang dunia dalam sudut pandang yang berbeda. Dia akan melihat dunia yang terdesentralisasi. Semua bagian memegang peran yang seimbang. Semua orang bisa mengambil bagian untuk membuat kebenaran. Tidak ada makna terpusat. Tidak ada pendapat resmi. Bahkan tidak ada kebenaran yang mutlak. Semua pendapat punya pendukung, dan semua pendukung punya pendapat.

The Net adalah organisme dengan ukuran dan batasan yang tidak diketahui. Yang kita ketahui adalah adanya bagian-bagian baru dan fungsi-fungsi baru yang terus ditambahkan dengan kecepatan yang menakutkan. Begitu besarnya organisme ini dan betapa cepatnya perkembangannya sehingga tidak ada seorang manusia pun yang bisa mengaku sebagai ahli dari keseluruhannya.

Seekor lebah di dalam kawanan lebah tidak begitu cerdas, tetapi pikiran kolektif meningkatkan kemampuan mereka ke tingkat yang jauh lebih tinggi. Seperti halnya pada saat kita mengkoneksikan diri ke dalam Internet, sebagai satu titik di dalamnya, banyak hal terjadi yang sama sekali tidak kita sangka, tidak kita mengerti, tidak dapat kita kontrol, bahkan tidak kita sadari.

Pada saat yang sama, bentuk jaringan ini akan membentuk kita. Bukanlah suatu kebetulan post-modernist muncul saat jaringan terbentuk. Sekarang kita hanya mempunyai sekumpulan fragmen. Fragmentasi dari pasar bisnis, dari adat istiadat sosial, dari kepercayaan spiritual, dari etnis, dan dari kebenaran itu sendiri menjadi kepingan-kepingan yang semakin kecil. Masyarakat kita adalah sekumpulan fragmen-fragmen, persis seperti Internet itu sendiri.

Orang-orang yang terkoneksi secara mendalam pada masyarakat seperti ini tidak bisa lagi bergantung kepada pedoman terpusat. Mereka dipaksa untuk menciptakan budaya, kepercayaan, pasar, dan identitasnya sendiri. Keutuhan yang muncul dalam bentuk terdistribusi dan tanpa kepala, menjadi bentuk masyarakat sosial yang ideal.

Kritikus pada awal era komputerisasi mengkhawatirkan akan muncul suatu otoritas yang mengontrol dan mengawasi semuanya, tetapi hal itu terbukti salah. Sekarang kita tahu bahwa tidak ada seorang manusia pun yang bisa mengontrol Internet, bahkan tidak ada satu pemerintah negara manapun yang bisa mengontrolnya. Internet telah membentuk negaranya sendiri. Negara yang terdiri dari simpul-simpul pemikiran yang terdesentralisasi. Negara tanpa pemimpin, dimana siapapun, sekecil apapun, memiliki peran yang sama.

Electronic Hive telah menimbulkan pro dan kontra. Ada yang mendukung dan menerimanya dengan tangan terbuka, ada pula yang menolaknya.

Pada sisi pendukungnya, electronic hive dipandang sebagai jalan untuk menjadi lebih manusiawi. Karena fleksibilitasnya, kemampuan adaptasinya, dan kebebasannya, maka masyarakat di dalamnya akan menjadi lebih manusiawi, dibandingkan dengan kehidupan sebelumnya dimana masyarakat dipaksa mengikuti peraturan dan etika, dibatasi oleh berbagai ketidakmampuan yang mengekang.

Pada sisi koin yang satu lagi, para penolak electronic hive justru memandang fenomena ini akan menjadikan manusia kehilangan kemanusiaannya. Manusia adalah makhluk yang adaptif. Dia dapat beradaptasi dengan cepat. Di dalam electronic hive, orang akan dipaksa beradaptasi dengan sangat cepat, terombang-ambing mengikuti arus, tanpa sempat menyelami kebijaksanaan dirinya. Nilai-nilai budaya, kepercayaan, kebijaksanaan akan menjadi semakin dangkal. Manusia membutuhkan durasi waktu untuk  menelan perubahan dan menyelami apa yang terjadi. Itulah yang memunculkan kebijaksanaan yang membentuk budaya manusia. Di dalam electronic hive pada akhirnya orang akan bertanya-tanya: siapakah saya, mengapa saya disini, saya akan dibawa kemana? Karena itu jangan heran bila kita pernah menyaksikan betapa seseorang yang telah ditanamkan nilai-nilai dalam dirinya sejak kecil, namun dapat berubah sehingga melupakan nilai-nilai tersebut setelah terkoneksi ke dalam electronik hive.

Utopia Teknologi

Seperti para kolonialis yang berlomba dan berebut wilayah-wilayah baru untuk dijajah. Seperti para pencari emas yang dilanda gold rush pada abad 19. Dan seperti James T. Kirk yang menjelajahi berbagai dunia baru dalam Star Trek. Itulah yang terjadi pada era digital, di dunia digital.

Para pionir digital telah membuka dunia baru, dunia tanpa batas yang penuh dengan impian dan peluang. Jika para kolonialis berebut tanah yang terbatas, di dunia digital semua orang bisa menciptakan lahan yang seluas-luasnya. Jika gold rush berakhir pada saat persediaan emas habis, maka di dunia digital semua orang bisa menciptakan tambang emasnya sendiri. Dan jika NCC-1701 terbatas pada mesin warp-nya untuk bisa “to boldly go where no man has gone before”, maka di dunia digital sudah tidak ada lagi batasan ruang dan waktu. Itulah mengapa dunia digital bisa maju begitu pesat dalam kurun waktu 70 tahun saja.

Dan yang paling mengagumkan dari semuanya adalah penciptaan dan perkembangan Internet, network of networks. Tidak ada yang tahu secara pasti berapa banyak jaringan yang terkoneksi dalam Internet.

Jaringan di masa depan, yang akan berevolusi dari Internet, akan memiliki 2 karakteristik: universalitas dan biaya rendah.

Setiap jaringan akan mampu berkomunikasi satu sama lain. Begitu mudahnya seperti menggunakan telepon. Saat ini untuk berkeliling di dunia digital membutuhkan beberapa perintah yang kadang masih membingungkan, sehingga seseorang bisa tersesat di dalamnya. Tetapi hal itu akan segera berubah, semuanya akan menjadi sangat mudah, bahkan masalah bahasa pun tidak akan lagi menjadi kendala.

Sehubungan dengan biaya, saat ini harga perangkat komputer tidak lebih mahal dari harga TV, dan terus menurun dengan kemampuan yang terus meningkat. Perangkat masa depan akan menggabungkan semua fitur digital standar seperti komputer, telepon, TV, video, email, perbankan, belanja, dan lain-lain, dengan harga yang sama seperti harga perangkat TV saat ini. Harga perangkat hanyalah sebagian kecil dari rendahnya biaya yang ditawarkan. Sebagian besar adalah berasal dari rendahnya biaya komunikasi. Seperti yang dikatakan Mitchell Kapor, pendiri Lotus Development: “Jika biaya video bisa terjangkau, maka biaya pesan text seharusnya mendekati nol”.

Tidak ada pasar yang dapat menolak teknologi jaringan. Hal ini akan merubah cara pembeli membeli dan cara penjual menjual. Sekarang seorang pembeli bisa memilih barang yang disukainya langsung dari komputernya, memesannya, dan barang itu akan tiba esok harinya. Bahkan jika menginginkan kerjasama jangka panjang, antara supplier dan buyer bisa memasang EDI yang bisa melakukan pemesanan otomatis dan pengiriman just-in-time. Satu-satunya yang sampai saat ini belum sempurna adalah mekanisme pembayaran. Masih terlalu banyak permasalahan yang terjadi pada sistem pembayaran kartu kredit, uang digital, maupun sistem perbankan itu sendiri. Tetapi hal itu tidak akan menghentikan arus perubahan yang terjadi.

Perubahan tidak hanya terjadi pada pasar, tetapi juga pada bisnis secara mendasar. Perusahaan akan berfokus pada satu atau beberapa aktifitas inti saja, dan melepaskan sisanya. Contohnya sebuah perusahaan manufaktur hanya akan berfokus pada memproduksi barang saja, sementara logistik dan distribusi akan diserahkan pada perusahaan lain yang berfokus pada freight forwarder. Perusahaan itupun, daripada harus memiliki dan mengatur armada truk dan kapal sendiri, lebih memilih untuk menyewa angkutan dari perusahaan lain lagi. Semua perusahaan memiliki fokus sendiri sehingga berjalan lebih efisien. Ini akan merubah peran dari perantara. Perusahaan yang berpikiran maju akan menempatkan diri pada posisi perantara untuk informasi, bukan barang.

Ini adalah era bagi perusahaan kecil. Di dunia digital, sebuah perusahaan kecil, dengan modal sangat kecil, dapat menghasilkan pendapatan yang sangat besar.

Ini adalah era dimana siapapun bisa menjadi apapun yang diinginkannya.